Oleh : Nurdin Lulang.
INFOMALUKUNEWS.COM. Ambon–Peran perempuan dalam ranah politik bukan sekadar tentang representasi, melainkan tentang esensi demokrasi itu sendiri. Di setiap sudut masyarakat, perempuan telah membuktikan diri sebagai penjaga nilai, penggerak perubahan, dan pembawa harapan. Keberanian dan kecerdasan perempuan menghadirkan perspektif yang berbeda—perspektif yang menyeluruh, yang mencakup keadilan, kesejahteraan, dan harmoni sosial.
Dalam politik, perempuan bukan hanya sekadar angka dalam statistik keterwakilan, melainkan suara yang mendobrak batasan-batasan lama, menggugat status quo, dan memperjuangkan kebijakan yang lebih manusiawi. Namun, masih ada tantangan yang harus dijawab oleh para pemimpin—tantangan untuk tidak hanya mengakui peran ini, tetapi untuk memastikan perempuan memiliki ruang yang layak dan suara yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
Harapan kita terhadap para pemimpin masa depan adalah keberanian mereka untuk menempatkan perempuan bukan sebagai ornamen politik, tetapi sebagai kekuatan penggerak. Sebab, mengabaikan peran perempuan berarti meminggirkan setengah dari kekuatan yang sesungguhnya dimiliki oleh masyarakat.
Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang memahami bahwa keberlanjutan sebuah bangsa maupun daerah terletak pada keterlibatan seluruh komponennya, tanpa kecuali.
Dalam dunia yang terus berubah ini, perempuan adalah jantung dari transformasi sosial. Dan di tangan para pemimpin yang benar-benar peduli, masa depan yang lebih adil, lebih setara, dan lebih indah akan terwujud ketika perempuan diberi tempat sejajar untuk berkontribusi, menginspirasi, dan memimpin masa depan negeri ini.
Ina Ama menuju perubahan di tanah Ita Wotu Nusa. (IM-06).